Kamis, 03 Juli 2014

ADAM MALIK BATUBARA


Lahir 22 Juli 1917 putera pasangan suami istri Abdul Malik Batubara dan Salamah Boru Lubis ini adalah mantan menteri pada beberapa departemen di republik ini. Ia pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan tercatat pula sebagai pejabat yang pernah menjadi wakil presiden yakni Wakil Presiden Republik Indonesia yang ketiga.  Pada usia 67 tahun Putera Batak kelahiran Pematangsiantar Sumatera Utara ini, tutup usia di Bandung Jawa Barat pada tanggal 5 September 1984, dan 14 tahun kemudian ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional (Tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998).

Pria yang terlahir sebagai anak ketiga dari sepuluh bersaudara ini, menyelesaikan pendidikan dasarnya di HIS Pematangsiantar. Namun terpaksa menghentikan pendidikan agamanya dari Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib yang sempat ia tekuni selama satu setengah tahun di Bukittinggi - Sumatera Barat, dengan alasan membantu orang tua berdagang.

Keinginannya untuk maju pasca berhenti sekolah, memicu pria bernama Adam Malik ini untuk hijrah ke Jakarta. Ia merantau dengan cita-cita luhur untuk berbakti kepada nusa, bangsa dan negara. Untuk memenuhi keinginannya itu, Adam Malik Batubara kemudian belajar berbagai hal secara otodidak, dan diusianya yang tergolong sangat muda, ia telah mengikuti pergerakan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan.

Diusianya yang kedua puluh, Adam Malik memulai karirnya sebagai wartawan dan bersama beberapa rekan menjadi pelopor atas berdirinya Kantor Berita Antara. Sebagai Redaktur merangkap Wakil Direktur, ia dan rekan-rekannya menyuplai berita ke berbagai media cetak nasional. Lewat bidang ini, Adam Malik mampu menempatkan dirinya menjadi tokoh sentral dalam pergerakan nasional, khususnya pergerakan kemerdekaan.

Karier Politik Adam Malik  mulai berkibar, saat ia terpilih menjadi salah seorang pimpinan pada sebuah partai yang tergolong cukup besar pada masa itu. Adam Malik memimimpin Partai Indonesia (PARTINDO) untuk wilayah Medan dan Pematangsiantar, sekitar tahun sembilan belas tiga puluhan. Setelah itu, Adam Malik semakin dikenal dan mendapat tempat diberbagai organisasi untuk menempati jabatan-jabatan strategis.

Menjelang Indonesia merdeka, Adam Malik termasuk pemuda yang sangat aktif bergerilya, untuk berusaha menghantar Indonesia sampai ke puncak kemerdekaannya. Bersama pemuda lainnya, Adam Malik turut menghantar Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, untuk mem-proklamir-kan kemerdekaan Indonesia. Untuk mencapai cita-cita itu, dan mendukung kepemimpin Bung Karno dan Bung Hatta, Adam Malik menggerakkan rakyat untuk datang dan berkumpul di Lapangan Ikada Jakarta.

SALAM GEMILANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar